nusakini.com--Tak seperti biasanya, setelah senam pagi dan kerja bakti di hari Jumat (11/8) yang cerah, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menerima Gubernur Provinsi Jambi Zumi Zola di tengah taman Kampus PUPR yang hijau dan rindang.

Agendanya membahas percepatan pembangunan infrastruktur prioritas guna meningkatkan pertumbuhan ekonomi Jambi antara lain : pembangunan jalan akses ke Pelabuhan Muara Sabak, Jembatan Batanghari III, Daerah Irigasi (DI) Batang Asai, DI Limung Singkut, infrastruktur permukiman dan penyediaan perumahan.  

“Kementerian PUPR mendukung pembangunan jalan nasional menuju Pelabuhan Muara Sabak sepanjang 60 Km. Anggaran yang dibutuhkan untuk akses ke Pelabuhan Muara Sabak total sebesar Rp 576 miliar. Saat ini sudah mulai kita kerjakan, mudah-mudahan dalam 2 tahun dapat selesai. Selain itu untuk meningkatkan konektivitas juga mendukung pembangunan Jembatan Batanghari III yang saat ini dalam tahap pembuatan studi desainnya," kata Menteri Basuki usai pertemuan.  

Jembatan Batanghari III di Kabupaten Muaro Jambi dengan panjang 1.024 meter dibangun untuk mengurangi beban Jembatan Batanghari I yang dianggap sudah tidak memadai daya tampungnya. Untuk pembangunan jembatan Batanghari III, anggaran yang dibutuhkan mencapai Rp 351,19 miliar.

Dalam pertemuan tersebut, Gubernur Zumi Zola juga meminta dukungan kelancaran konektivitas menuju Candi Muaro Jambi yang tengah dikembangkan sebagai destinasi pariwisata andalan melalui penyelenggaraan Festival Candi Muaro Jambi setiap tahunnya. "Jalan yang ada sekarang sangat sempit, terbatas kapasitasnya, sehingga perlu ditingkatkan," ujar Gubernur Zumi Zola. 

Sementara dalam mendukung ketahanan pangan, Kementerian PUPR saat ini tengah membangun DI Batang Asai yang sekarang dalam proses pembebasan lahan. DI Batang Asai di Kabupaten Sarolangun memiliki luas 5.850 hektar dimana akan dibangun Bendung dan Saluran Suplesi yang ditargetkan selesai pada tahun 2019. Anggaran yang dibutuhkan adalah sebesar Rp 350 miliar melalui kontrak tahun jamak dimana pada tahun 2017 dianggarkan sebesar Rp 22,1 miliar.  

Dalam penanganan banjir yang diakibatkan oleh meluapnya Sungai Batanghari, sejak tahun 2014 telah dilaksanakan pembangunan prasarana pengendalian banjir yang meliputi sistem Danau Teluk, Sungai Tembuku, Sungai Asam dan Danau Sipin yang berupa perbaikan alur sungai, pembangunan dan rehabilitasi pintu air dan stasiun pompa. Progresnya saat ini telah mencapai 84,64 persen dan ditargetkan selesai tahun 2017 dengan total anggaran mencapai Rp 300 miliar.  

Menteri Basuki mengatakan dengan keterbatasan anggaran yang ada jika dibandingkan dengan besarnya kebutuhan pendanaan, maka pembangunan infrastruktur di Jambi akan difokuskan pada infrastruktur prioritas yang memiliki kemanfaatan luas bagi masyarakat.  

Gubernur Jambi Zumi Zola mengakui bahwa permintaan masyarakat Jambi akan ketersediaan infrastruktur sangat tinggi. “90 persen aspirasi masyarakat terkait infrastruktur. Oleh karena itu saya sangat senang Kementerian PUPR responsif dalam mendukung pembangunan infrastruktur priorita di Jambi seperti dukungan jalan untuk Pelabuhan Muara Sabak,” jelasnya.

Di bagian akhir Gubernur Zumi Zola menyampaikan harapannya agar kegiatan Pra-Konsultasi Regional atau Konsultasi Regional Kementerian PUPR dapat dilaksanakan di Jambi. "Kini Kota Jambi sudah siap menjadi tuan rumah," ujar Gubernur Zumi Zola. 

Beberapa usulan juga disampaikan kepada Menteri Basuki terkait penyediaan perumahan kebutuhan pembangunan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Kota Jambi & Tebuk, Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL), penataan kawasan kumuh Kota Jambi, Tanjung Jabung Timur & Barat serta kebutuhan Rusun & Rusus untuk Nelayan.  

Hadir mendampingi Menteri Basuki pada pertemuan tersebut Sekretaris Jenderal Kementerian PUPR Anita Firmanti, Inspektur Jenderal Kementerian PUPR Rildo Ananda Anwar, Dirjen Cipta Karya Sri Hartoyo, Dirjen Bina Marga Arie Setiadi Moerwanto, Staf Ahli Menteri PUPR Bidang Keterpaduan Pembangunan Adang Saf Ahmad, Kepala Biro Perencanaan Anggaran dan KLN Widiarto, Kepala Pusat Air Tanah dan Air Baku Amir Hamzah dan Kepala Biro Komunikasi Publik Endra S. Atmawidjaja.(p/ab)